Seperti diberitakan oleh media Australia Couriermail.com.au, Mayang yang mnejalankan profesinya di negeri Kangguru dengan memasang tarif sebesar Rp 5 juta per jam. Tak hanya itu, Mayang juga menjajakan dirinya secara Online di Australia.
Mayang mengaku bahwa ia adalah PSK kelas Internasional, Wanita transgender tersebut dianiaya dan dibunuh dengan cara dimutilasi dengan cara sadis.
Dilansir dari Kompas.com, Nining Sukarni, ibu dari Mayang Prasetyo, saat dihubungi Couriermail.com.au mengatakan, Febri, panggilan Mayang, merupakan tulang punggung keluarga. Nining mengatakan, Mayang selalu mengirimkan uang ke Indonesia, terutama bagi dua adik perempuan yang masih berusia 15 dan 18 tahun.
Baca juga: Terungkap, Identitas Marcus Volke Pembunuh Mayang Prasetyo
Pada Sabtu (4/10/2014), Kepolisian Australia menggerebek kediaman Marcus Volke (28) setelah para tetangga melaporkan adanya bau tak sedap dari kediaman pria yang berprofesi sebagai juru masak itu.
Saat dilakukan pemeriksaan di dalam rumah, polisi sangat terkejut karena mendapati bagian tubuh Mayang Prasetyo tengah dimasak di dalam panci yang sedang dipanaskan di atas kompor.
Bagian tubuh lain perempuan yang kemudian diketahui sebagai seorang transjender itu ditemukan di sebuah tempat sampah di luar apartemen sang koki.
Baca juga: Mayang Prasetyo Korban Pembunuhan Pacarnya, Dukacita Mengalir di Akun Facebook
Polisi kemudian menemukan jasad Volke di dalam sebuah tempat sampah besar di dekat apartemen tersebut. Sejumlah laporan menyebut Volke melukai lehernya sendiri.
Pasangan Volke dan Mayang baru pindah ke apartemen di wilayah elite Teneriffe yang terletak di pinggiran kota Brisbane.
Baca juga: Silikon Pecah, Malinda Dee Operasi KankerPayudara
0 komentar