Tips

Minum Antidepresan Saat Hamil Tingkatkan Risiko Cacat Jantung Bawaan Bayi?

17.11
Minum Antidepresan Saat Hamil Tingkatkan Risiko Cacat Jantung Bawaan Bayi?

Minum Antidepresan Saat Hamil Tingkatkan Risiko Cacat Jantung Bawaan Bayi?

Stres atau cemas bisa saja dialami semua orang, termasuk wanita yang tengah berbadan dua. Terkadang antidepresan pun diberikan, namun bagaimana jika obat tersebut diberikan pada ibu hamil?

Dikutip dari Reuters, Kamis (19/6/2014) berdasarkan catatan dari hampir satu juta wanita dan anak-anak mereka yang baru lahir memperlihatkan bukti baru bahwa antidepresan yang umum dikonsumsi selama kehamilan tidak meningkatkan risiko bayi lahir dengan cacat jantung.

"Temuan ini bisa saja menjawab apakah antidepresan seperti paroxetine membawa risiko serius pada janin, Tapi sata tidak yakin apakah ini benar menyelesaikan perdebatan efek konsumsi antidepresan selama kehamilan," tutur dr Rebecca Starck.

Dalam studi yang dipimpin dr Krista Huybrechts dari Brigham and Women's Hospital di Boston dicatat bahwa 10-15 persen wanita yang depresi menganggap keamanan obat adalah masalah yang penting. Tahun 2005, FDA mengeluarkan peringatan bahwa paroxetine bisa meningkatkan risiko cacat jantung bawaan pada bayi berdasarkan dua studi. Meskipun manfaat obat ini lebih besar dari risikonya.

Huybrechts dan rekannya mencatat riwayat kesehatan 949.504 wanita hamil. Lebih dari 64.000 wanita mengonsumsi antidepresan selama trimester pertama kehamilannya. Dicatat pula masalah jantung bayi yang muncul 90 hari setelah lahir. Peneliti menemukan 72 dari 10.000 bayi yang tidak terpapar antidepresan lahir dengan cacat jantung bawaan.

Jumlah ini dibandingkan dengan 90 dari 10.000 bayi yang ibunya mengonsumsi antidepresan. Saat itu disimpulkan peningkatan risiko caat jantung bawaan sebesar 25 persen. dr Huybrechts mengatakan peneliti tidak memperhitungkan bahwa wanita dengan depresi sering memiliki perilaku yang meningkatkan risiko lahir cacat pada sang ana.

"Mereka cenderung mengonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi, perokok, dan menggunakan beberapa obat-obatan. Saat kami melihat hal tersebut pada 217.342 wanita yang depresi, kami menemukan peningkatan risiko terkait antidepresan menurun jadi 12 persen," kata Huybrechts.

Apalagi jika dikatikan dengan faktor lain seperti diabetes, darah tinggi, dan tingkat depresi, risiko cacat jantung bawaan bisa menurun hampir enam persen. Meski demikian Starck menekankan bahwa segala macam obat yang akan dikonsumsi ibu hamil harus berada dalam pengawasan dokter.

"Perlu dilihat bahwa banyak faktor yang turut memengaruhi risiko cacat jantung bawaan pada bayi. Hal terpenting bagi ibu hamil adalah menghindari depresi dan segera mencari bantuan jika mengalaminya. Untuk konsumsi obat pun perlu pengawasan oleh dokter," tegas Starck yang juga menjadi direktur kebidanan dan ginekologi di Cleveland Clinic di Ohio.

Jangan Lewatkan Artikel Menarik Lainnya

0 komentar